Teori
Kepribadian Sehat
(Dalam
beberapa pandangan)
A.
Aliran Psikoanalisis
Ruth
berry (2001: 2) Psikoaanalisa adalah sistem menyeluruh dalam psikologi yang
dikembangkan oleh freud secara berlahan ketika ia menangani orang yang
mengalami neurosis dan masalah mental lainnya. Teori Kepribadian Psikoanalisa
merupakan salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi. Psikoanalisa adalah
sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan
metode psikoterapi. Secara historis Psikoanalisa adalah aliran pertama dari
tiga aliran utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang
ketiga adalah psikologi eksistensial-humanistik. Menurut Freud, lapisan
kesadaran jiwa itu kecil, dan analisis terhadapnya tidak dapat menerangkan
masalah tingkah laku seluruhnya. Freud juga berpendapat bahwa energi jiwa itu
terdapat didalam ketidaksadaran, yang berupa insting-insting atau
dorongan-dorongan (Fudyartanta, 2005: 89).
Psikoanalisis
merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali
diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang
mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan
jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan
bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau
dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. menurut teori
psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi
dari kesadaran individual. Dan apabila dorongan – dorongan ini tidak dapat
disalurkan, dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan juga memggangu kesehatan
mental yang disebut psikoneurosis. Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini
adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan
pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (unconscious motivation)
menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Psikoanalisis mempunyai metode untuk
membongkar gangguan – gangguan yang terdapat dalam ketidaksadaran ini, antara
lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas.
Teori
psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu
energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu
untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada
fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
-
Id merupakan bagian palung primitif
dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu
ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
-
Ego merupakan bagian “eksekutif” dari
kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan.
Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi
untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan
kenyataan.
-
Super Ego merupakan gambaran
internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan
seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana
berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super
Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Freud
mengumpamakan pikiran manusia sebagai fenomena gunung es. Bagian kecil yang
tampak diatas permukaan air menggambarkan pengalaman sadar, bagian yang jauh
lebih besar di bawah permukaan air yang menggambarkan ketidaksadaran aeperti
impuls, ingatan. Nafsu dan hal lain yang mempengaruhi pikiran dan perilaku.
Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai
fungsi,sifat,komponen,prinsip kerja,dinamisme,dan mekanismenya sendiri,namun
mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit(tidak
mungkin)untuk memisah-misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya
terhadap tingkah laku manusia.Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari
interaksi diantara ketiga sistem tersebut,jarang salah satu sistem berjalan
terlepas dari kedua sistem lainnya.
Kepribadian yang sehat
menurut psikoanalisis:
- Menurut
freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
- Kemampuan
dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
- Mental
yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
- Tidak
mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
- Dapat
menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
B. Aliran Behavioristik
Behaviorisme
juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa
pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki
batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang
yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh
John B. Watson (1879-1958)
Behaviorisme
adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada
tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal
psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh,
serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan
laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam
bawah sadar yang tidak tampak).
Behaviorisme
ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika
dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan
berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.
Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik
akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada
pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari
kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti
sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh
kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
Teori
behaviorisme memandang individu hanya dari jasmani dan mengesampingkan mental.
Para penganut teori ini tidak mengakui adanya bakat, kecerdasan, minat, dan perasaan
individu dalam proses belajar. Menurut mereka, belajar hanya untuk melatih
refleks-refleks sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Seseorang
sudah dianggap belajar apabila ada perubahan kebiasaan atau perilaku dirinya.
Ada tiga konsep penting
dalam psikologi behaviorisme ini, antara lain :
- Stimulus/
rangsangan
- Respon
- Penguatan
(reinforcement)
Dalam mekanisme belajar
berdasarkan behaviorisme, input yang diberikan berupa stimulus/rangsang yang
diberikan oleh pendidik/guru, akan menghasilkan output berupa respon hasil dari
tanggapan pembelajar terhadap stimulus yang diberikan. Proses yang terjadi
selama pembelajaran tidak terlalu penting karena tidak bisa diamati dan diukur.
Prinsip
Dasar Behaviorisme
Perilaku nyata dan
terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau
mental yang abstrak
Aspek mental dari
kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene,
harus dihindari.
Penganjur utama adalah
Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari
ilmu psikologi yang benar.
Dalam perkembangannya,
pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist
dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan
behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan
faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
Aliran behaviorisme
juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam
perkembangan ilmu psikologi.
Banyak ahli (a.l.
Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu
behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.
Aliran behaviorisme
mempunyai 3 ciri penting:
- Menekankan
pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
- Menekankan
pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme
menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
- Memfokuskan
pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara
perilaku manusia dan perilaku binatang.
Kita
dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang
dilakukan binatang. menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan
adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa
respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut watson yang sangat besar
masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F. Skinner. Aliran ini
memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu
pengkondisian. Ini menganggap manusia yang meberikan respon positif yang
berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia di anggap tidak memiliki sikap diri
sendiri.
Jadi
menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap
stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang
bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia
tidak memiliki sikap diri sendiri. Kepribadian yang sehat menurut
behavioristik:
- Memberikan
respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
- Bersifat
sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
- Sangat
dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap
dengan bawaan sendiri
- Menekankan
pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
Sumber :
Sarwono, Sarlito W.
(2010). Pengantar psikologi umum. Jakarta:Rajawali Pers.
Schultz,Duane.(2011). Psikologi
pertumbuhan model-model kepribadian sehat.Yogyakarta:Kanisius.
Puspitawati, I. Dwi
Riyanti, Hendro Prabowo.(1996). Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum I. Jakarta.
Gunadarma.
Riyanti, Dwi B.P.,
Prabowo, Hendro. (1998). Seri diktat kuliah psikologi umum 2. Depok:
Universitas Gunadarma.
www.edus.web.id/2010/12/teori_behavioristik_paud.html
http://rumahbelajarpsikologi.com
http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/aliran-behaviorisme.htm).Pengantar
Psikologi Umum.Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Komentar
Posting Komentar