1. Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah
usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan
perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu
"Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan
"Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh
karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi
mental, atau terapi pikiran.
Menurut Watson & Morse (1997 ) Psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya.
Menurut Watson & Morse (1997 ) Psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya.
2. Perbedaan
antara Psikoterapi dengan Konseling
Konseling adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing)
kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali
digunakan oleh Frank Parsons pada tahun 1908 saat ia melakukan konseling
karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan
pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered).
Konseling menurut :
Richard Nelson-Jones
merupakan proses psikologi yang tidak ada bedanya dengan aktifitas psikoterapi.
Dalam hal ini Richard mencoba menjelaskan bahwa tidak ada bukti yang
menjelaskan perbedaan antara aktivitas konseling dengan proses psikoterapi
(dalam buku : The Theory and Practice of Counseling Pychology)
Corey (1988)
mendefinisikan perbedaan konseling dan konselor sebagai berikut :
Ø Konseling
1. Peningkatan kesadaran dan kemungkinan
memilih
2. Berjangka pendek
3. Difokuskan pada masalah
4. Membantu individu untuk menyingkirkan
hal-hal yang menghambatpertumbuhannya
5. Individu dibantu untuk menemukan
sumber-sumber pribadi agar bisa hidup lebih efektif
Ø Psikoterapi
1. Difokuskan pada
proses-proses tak sadar
2. Berurusan dengan
pengubahan struktur kepribadian
Perbedaan konseling dan psikoterapi
didefinisikan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh
Thompson dan Rudolph (1983), sebagai berikut :
KONSELING
|
PSIKOTERAPI
|
1. Klien
|
1. Pasien
|
2. Gangguan yang kurang serius
|
2. Gangguan yang serius
|
3. Masalah Jabatan, Pendidikan dsb.
|
3. Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
|
4. Berhubungan dengan pencegahan
|
4. Berhubungan dengan penyembuhan
|
5. Lingkungan pendidikan dan non medis
|
5. Lingkungan Medis
|
6. Berhubungan dengan kesadaran
|
6. Berhubungan dengan ketidaksadaran
|
7. Metode Pendidikan
|
7. Metode Penyembuhan
|
3. Jenis – jenis Psikoterapi
a. Psikoanalisis
Teori psikoanalitik tentang kepribadian menyatakan bahwa setiap
individu terdapat kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan (id, ego, dan
superego) yang menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Freud percaya
bahwa gangguan psikologi disebabkan oleh konflik tersebut, yang bisasnya
berawal pada masa anak-anak dini, di mana individu tidak menyadarinya; impuls
dari emosi yang terlibat telah direpresi ke bawah sadar.
·
Asosiasi Bebas dan Analisis Mimpi
Asosiasi bebas klien diminta membebaskan kekangan terhadap pikiran dan
perasaanya, dan diminta mengatakan apa saja yang muncul dipikiran tanpa
mensensor atau mengeditnya. Analisis mimpi Freud yakin bahwa mimpi adalah
“jalan kerajaan menuju ke alam bawah sadar”, Freud membedakan antara isi mimpi
manifes (jelas sadar) dan isi mimpi laten (tersembunyi, tidak disadari).
·
Transferensi
Kecenderungan klien untuk menjadikan ahli terapi sebagai respons emosional.
Freud berpendapat bahwa transferensi sikap ini sebagai cara untuk menjelaskan
kepada pasien asal mula banyak kekuatiran dan ketakutan mereka dari masa
anak-anak.
·
Interpretasi
Merupakan suatu hipotesis yang meringkaskan suatu segmen perilaku klien dan
menawarkan suatu penjelasan tentang motivasinya. Interpretasi mungkin juga
berbentuk meminta perhatian terhadap resistensi pasien.
·
Working Through
Sambil analisis berjalan, pasien
mengalami proses reedukasi yang panjang yang dikenal sebagai working through.
Dengan memeriksa konflik yang sama saat hal itu muncul diberbagi situasi, klien
menjadi memehaminya dan melihat betapa meresapnya (pervasifnya) sikap dan
perilaku.
b. Terapi
Psikoanalitik atau Terapi Psikodinamik
Mereka memiliki
kesamaam pandangan bahwa gangguan mental berakar dari konflik dan ketakutan
bahwa sadar. Ahli analisis ego (seperti Karen horney dan Heinz hartman)
memberikan penekanan yang lebih besar pada peranan ego yang rasional dan
pemecah masalah dalam mengarahkan perilaku dan dengan demikian memberikan
penekanan yang lebih lemah pada peranan dorongan seksual dan agresif bawah
sadar.
Tetapi yang masih
penting adalah keyakinan ahli terapi psikoanalitik bahwa motif dan ketakutan
bawah sadar adalah inti dari sebagian besar masalah emosional dan bahwa
tillikan serta proses working through adalah penting untuk menyembuhkan (Auld
dan Hyman, 1991).
c. Terapi
Perilaku
Terapi perilaku
didasarkan pada prinsip belajar dan pengkondisian, ahli terapi perilaku
berpendapat bahwa perilaku maladaptif merupakan cara yang dipelajari untuk
mengatasi stress dan sebagian teknik yang dikembangkan dalam penelitian ekspetrimental
tentang belajar dapat digunakan untuk mengganti respons yang lebih tepat. Ahli
terapi menyatakan bahwa, walaupun pencapaian tilikan adalah tujuan yang
penting, tetepi hal ini tidak menjamin perubahan perilaku. Terapi perilaku
dibagi menjadi :
1) Desensitisasi dan
Pemaparan Sistematik
2) Pemodelan
3) Pengulangan
Perilaku
4) Pengaturan Diri
d. Terapi Perilaku
Kognitif
Terapi kognitif perilaku adalah istilah
umum untuk metode terapi yang menggunakan teknik modifikasi perilaku tetapi
juga memasukkan prosedur yang dirancang untuk merubah keyakinan maladaptif.
Ahli terapi mencoba membantu orang yang mengembalikan emosional yang
mengganggu, seperti kecemasan dan depresi, dengan mengajarkan mereka cara yang
lebih efektif untuk menginterpretasikan dan memikirkan pengalaman mereka.
Komponen perilaku dari terapi menjadi peranan jika ahli terapi mendorong
klien untuk membentuk jalan alternatif menguji implikasinya.
e. Terapi
Humanistik
Terapi humanistik menekankan
kecenderungan alami individu ke arah pertumbuahan dan aktualisasi dini. Terapi
humanistik membantu orang mengenali diri mereka yang sesungguhnya dan membuang
keputusannya sendiri tentang kehidupan dan perilaku mereka. Tujuan terapi
humanistik adalah mempermudah eksplorasi pikiran dan perasaan individu itu
sendiri dan membantu individu sampai pada pemecahannya sendiri.
4. Efektifitas
Psikoterapi
a. Menilai
Psikoterapi
Psikoterapi dianggap efektif jika
perbaikan klien setelah terapi lebih besar dibandingkan perbaikan yang terjadi
tanpa terapi dalam periode waktu yang sama. Sebagian orang melaporkan bahwa
mereka merasa lebih baik karena semata-mata untuk menyenangkan ahli terapi atau
untuk meyakinkan diri mereka bahwa uang yang dikeluarkan adalah berguna.
Penilaian suatu kemajuan harus mencakup sekurangnya tiga pengukuran yang
independen : penilaian klien tentang kemajuan ; penilaian ahli terapi ; dan
penilain pihak ketiga, seperti anggota keluarga dan kawan atau klinisi yang
tidak terlibat dalam terapi.
Parameter keberhasilan lainnya yang
dapat digunakan dalam menilai efektivitas psikoterapi antara lain skor pada tes
(seperti Minnesota Multiple Personality Inventor atau Beck Depresion Invetory)
dan, pada kasus terapi perilaku, perubahan pada perilaku sasaran (seperti
menurunnya tindakan kompulsif). Pengukuran kemajuan dalam kehidupan seseorang
di luar situasi terapi----bekerja secara lebih efektif di tempat kerja atau sekolah,
lebih jarang minum minuman keras, penurunan aktifitas antisosial----lebih
bermakna tetapi sering kali sulit untuk didapatkan dalam penilitian jangka
panjang efektivitas psikoterapetik.
b. Membandingkan
Psikoterapi
Psikoterapi menghasilkan perbaikan yang
lebih besar dibandingkan tanpa terapi, sejumlah tinjauan telah menganalisis
peneletian di mana hasil dari psikoterapi yang berbeda dibandingkan (sebagai
contohnya, Bertin & Lambert, 1978; Smith, Glass, & Miller, 1980;
Ranchman & Wilson, 1980)
c. Faktor Umum
Dalam Psikoterapi
Faktor lain yang umum untuk sebagian
besat psikoterapi, tetapi yang kurang diperhatikan saat ahli terapi menulis apa
yang mereka lakukan, mungkin lebih penting (Garfield, 1980; Orlinsky &
Howard, 1987)
d. Hubungan
Interpersonal Yang Hangat dan Saling Percaya
Penelitian menyatakan bahwa ahli terapi
perilaku yang berpengalaman menunjukkan cukup banyak empati dan kedalaman
keterlibatan interpersonal seperti yang ditunjukkan oleh ahli terapi
psikoananlitik yang berpengalaman (Sloane dkk., 1975). Ahli terapi memahami
masalah kita dan percaya kita dapat memecahkannya mendapatkan kepercayaan kita,
yang meningkatkan rasa kompetensi dan percaya diri kita bahwa kita dapat
berhasil.
1) Ketentraman
Hati dan Dukungan
2) Desensitasi
3) Penguatan
Respons Adaptif
4) Pemahaman Atau
Tilikan
5. Terapi
Biologis
Pendekatan biologis
dalam penyembuhan prilaku abnormal berpendapat bahwa gangguan mental, seperti
penyakit fisik, disebabkan oleh disfungsi biokimiawi atau fisiologis diotak.
Beberapa teori biologis telah dibahas dalam mendiskusikan etiologi skizofrenia dan
gangguan mood. Terapi biologis mencakup pemakaian obat dan terapi elektro
konvulsif.
OBAT PSIKOTERAPETIK
Sejauh ini terapi biologis yang paling
berhasil adalah pemakaian obat untuk memodifikasi mood dan prilaku. Penentuan
pada awal tahun 1950-an obat yang menghilangkan sebagian gejala skizofrenia
merupakan sebuah terobosan besar dalam terapi individu yang mengalami gangguan
parah. Beberapa kelompok obat dikembangkan untuk menghilangkan kecemasan:
- Obat Kecemasan
Obat yang menurunkan kecemasan masuk ke golongan yang dinamakan benzodiazepin.
Obat yang menurunkan kecemasan masuk ke golongan yang dinamakan benzodiazepin.
- Obat Antipsikotik
Sebagian besar obat anti psikotik yang menghilangkan gejala skizofrenia masuk ke golongan yang dinamakan phenothiazine.
Sebagian besar obat anti psikotik yang menghilangkan gejala skizofrenia masuk ke golongan yang dinamakan phenothiazine.
- Obat Antidepresan
Obat Antidepresan membantu menaikan mood individu terdepresi.
Obat Antidepresan membantu menaikan mood individu terdepresi.
Daftar Pustaka
Gunarsa, Singgih D. 1996. Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Komentar
Posting Komentar