Kepribadian Sehat Erich Fromm
A. Pengertian Dasar Teori Fromm
Erich Fromm (1900) berkarya dalam bidang
psikoanalisis dengan latar belakang studinya dalam bidang sosiologi dan
psikologi dan bukan kedokteran. Ia mengemukakan bahwa manusia dipengaruhi oleh
lingkungannya dari saat kelahiran dan oleh karenanya psikologi bisa sangar
bermanfaat hanya dalan frame of reference antropologi dan filsafat. Teorinya
tentang kepribadian bukan merupakan reaksi terhadap beberapa konsep dasar
Freud, melainkan perkembangan yang lebih lanjut (melalui integrasi pengetahuan
yang diperoleh dari disiplin-disiplin lain) dari konsep-konsep ini. Insting.
Fromm sependapat dengan Freud dalam menekankan pentingnya motivasi itu
pertama-tama bersifat instingtif. Ia berpendapat bahwa selain manusia terdorong
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organic, manusia juga terdorong untuk
menjadi masyhur dan berkuasa, untuk cinta, dan merealisasikan cita-cita
religious dan humanistik. Perkembangan Psikoseksual. Fromm melihat berbagai
tahap perkembangan kepribadian tidak sebagai tahap-tahap perkembangan
fisiologis yang berturut-turut, melainkan sebagai hasil-hasil dari proses
sosialisasi. Kepribadian orang itu berkembang menurut kesempatan-kesempatan
yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu. Dalam masyarakat kapitalis,
misalnya, seseorang mungkin mencapai identitas pribadi dengan menjadi kaya atau
mengembangkan perasaan berakar dengan menjadi pekerja yang dapat diandalkan dan
dipercaya dalam suatu perusahaan yang besar. Dengan kata lain, penyesuaian diri
seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara
kebutuhan-kebutuhan dari dalam (batin) dan tuntutan-tuntutan dari luar. Ia
mengembangkan karakter sosial dengan berpegang pada syarat-syarat masyarakat.
B. Kepribadian yang Sehat Menurut
Fromm
Bagi Fromm, penyesuaian diri dalam masyarakat bukan
tujuan yang paling tinggi, melainkan orang yang produktif di mana ia
benar-benar menghayati kehidupan yang matang. Fromm menyebut kepribadian yang
sehat: “orientasi produktif”, yakni suatu konsep yang srupa dengan kepribadian
yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow.
Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan
suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan,
respons-respons itelektual, emosional, dan sensorik terhadap orang-orang,
benda-benda, peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri. Menjadi
produktif berarti orang menggunakan semua tenang dan potensinya. Kata produktif
mungkin menyesatkan karena kita cenderung memikirkan kata tersebut dalam arti
menghasilkan sesuatu seperti barang-barang material, karya-karya seni, atau
ide-ide. Fromm mengartikan kata produktif itu sinonim dengan berfungsi
sepenuhnya, mengaktualisasikan diri, mencintai, keterbukaan, dan mengalami.
Empat segi tambahan dalam kepribadian yang sehat
dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksud Fromm dengan orientasi produktif.
Keempat segi tambahan itu adalag cinta yang produktif, pikiran yang produktif,
kebahagiaan, dan suara hati. Cinta yang produktif ialah suatu hubungan manusia
yang bebas dan sederajat dimana partner-partner dapat mempertahankan
individualitas mereka. Diri orang sendiri tidak terserap atau hilang dalam
cinta terhadap orang lain. Diri tidak berkurang dalam cinta produktif melainkan
diperluas, dibiarkan terbuka sepenihnya. Suatu perasaan akan hubungan tercapai,
tetapi identitas dan kemerdekaan seseorang terpelihara. Tercapainya cinta yang
produktif merupakan salah satu prestasi kehidupan yang agak sulit. Kita tidak
jatuh dalam “cinta”, tetapi kita harus berusaha sekuat tenaga karena cintanya
yang produktif itu menyangkut empat sifat yang menantang: perhatian, tanggung
jawab, respek, dan pengetahuan. Mencintai orang lain berarti sungguh-sungguh
memperhatikan kesejahteraan mereka dan membantu pertumbuhan serta perkembangan
mereka.
Fromm membedakan dua tipe suara hati, yakni suara
hati otoriter dan suara hati humanistic. Suara hati otoriter adalah penguasa
dari luar yang diiternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.
Penguasa itu dapat berupa orangtua, negara, atau suara kelompok lainnya yang
mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena
melanggar kode moral itu, maka dia mengalami perasaan bersalah. Suara hati
otoriter ialah antithesis terhadap kehidupan produktif. Suara hati humanistik
ialah suara hati dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman
kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal individual. Orang
bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok dengan berfungsi sepenuhnya dan
menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan
dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin
dan mengatur diri sendiri. Orientasi produktif ialah suatu keadaan ideal atau
tujuan perkembangan manusia dan belum pernah dicapai dalam masyarakat manapun.
Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm ditetapkan oleh masyarakat karena kodrat
struktur sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila
masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang sakit, maka
satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup dalam
suatu masyarakat yang waras dan sehat, masyarakat yang memajukan produktivitas.
Fromm juga melihat kepribadian-kepribadian yang
tidak matang dengan orientasi-orientasi tidak produktif, yakni orientasi
reseptif, eksploitatif, penimbunan, dan pemasaran. Seperti orientasi produktif,
orientasi-orientasi tidak produktif ialah ciri pembawaan yang esensial,
cara-cara bagaimana orang-orang mengarahkan ke dunia di sekitarnya. Kepribadian
dari setiap individu merupakan campuran dari beberapa atau semua sifat ini.
Tidak satu orientasi pun merupakan satu tipe, meskipun salah satu orientasi
biasanya lebih dominan daripada yang lainnya. Orang-orang dengan orientasi
reseptif adalah penerima-penerima yang pasif dalam hubungannya dengan orang
lain. Mereka tidak mampu menghasilkan, menciptakan atau memberi cinta. Mereka
sama sekali tergantung pada sumber-sumber dari luar; partner, teman-teman, atau
masyarakat, untuk segala sesuati yang mereka butuhkan. Karena mereka begitu
tergantung dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk diri mereka sendiri, maka
mereka dapat dilumpuhkan oleh kecemasan dan ketakutan kalau dibiarkan.
Orientasi eksploitatif adalah ciri-ciri orang yang
diatur oleh sumber-sumber dari luar. Mereka tidak menunggu menerima dari orang
lain, tetapi mereka terdorong untuk mengambil dari mereka dengan kekerasan atau
tipu muslihat atau dengan cara apa saja yang dianggap bermanfaat. Selain itu,
orang-orang ini tidak mampu menghasilkan atau menciptakan sendiri dan dengan
demikian mereka mendapat cinta, milik, bahkan pikiran serta emosi, hanya dengan
mengambilnya dari orang lain. Orientasi ini merupakan sifat dari masyarakat
totaliter atau masyarakat fasis, suatu lingkungan di mana pemimpin-pemimpin
yang kuat dan bersifat menguasai memerintah dengan kekerasan. Tetapi, orientasi
ini dapat terjadi dalam masyarakat manapun juga.
Orientasi penimbunan ialaha ciri orang-orang yang
tidak mengharapkan sesuatu dari luar, dan juga tidak menerima atau mengambil.
Orang-orang ini mencapai kemanan dengan menabung atau menimbun milik-milik
material, pikiran-pikiran, atau emosi-emosi. Kepribadian-kepribadian yang
menimbun tampaknya membangun tembok-tembok di sekeliling diri mereka sehingga
mereka tidak membiarkan milik-miliknya keluar (dan tidak membiarkan sesuatu
masuk). Semua segi dari orang-orang ini menjadi milik privat dan tidak boleh
dibagi atau diberi kepada orang lain.
Orientasi pemasaran merupakan ciri pembawaan utama
dalam masyarakat kapitalis. Kepribadian atau diri dinilai hanya sebagai sesuatu
barang dagangan yang dijual atau ditukar untuk keberhasilan. Perasaan akan
penghargaan, penilaian, dan kebanggaan tergantung pada bagaimana keberhasilan
dalam menjual diri. Keberhasilan atau kegagalan tidak tergantung pada
pengembangan kapasitas-kapasitas produktif sampai pada tingkat yang sangat
penuh, juga tidak pada integrasi, pengetahuan, atau keterampilan-keterampilan,
melainkan bagaimana sebaiknya meproyeksikan diri padaorang lain.
Kualitas-kualitas luaran, senyum, ramah, kelihatan sebagai orang-orang baik,
tertawa atas lelucon atasan lebih penting daripada kualitas-kualitas bagian
dalam.
Fromm juga telah mengutarakan suatu pasangan kelima
orientasi-orientasi tidak produktif: orientasi nekrofilus dan orientasi
biofilus. Orientasi nekrofilus menggambarkan seseorang yang selalu berjuang
melawan kematian dan kehancuran serta yang memperhatikan pertumbuhan
perkembangan diri. Orientas-orientasi tidak produktif ini kelihatannya
merupakan cara-cara yang tidak sehat dalam berhubungan dengan dunia. Tetapi,
Fromm menunjukkan bahwa masing-masing orientasi ini memiliki segi-segi yang
diinginkan dan yang tidak diinginkan. Masing-masing orientasi meliputi suatu
rangkaian kesatuan (continuum) atau jajaran tingkah laku dari sama sekali tidak
produktif sampai sekurang-kurangnya cukup produktif. Misalnya, dalam orientasi
reseptif, sifat tingkah laku yang submisif (suatu cara bertingkah laku yang
tidak produktif) dapat diubah menjadi taat (suatu sifat yang lebih produktif).
Sifat yang abnormal dapat diubah menjadi tingkah laku yang dapat menyesuaikan
diri, sifat pengecut menjadi tingkah laku sensitif, dan sifat yang lemah
menjadi tingkah laku yang sopan.
Fromm menganggap sisi yang tidak disenangi dari
orientasi-orientasi yang tidak produktif adalah distorsi dari sifat-sifat
pembawaan normal yang dibutuhkan supaya tetap hidup. Kita semua terkadang harus
dapat menerima barang-barang dari orang lain, atau mengambilnya, menyimpan, dan
menukarnya. Kita terkadang harus taat kepadapenguasa, memimpin orang lain,
menjadi sendirian, atau menjadi agresif. Hanya bila orientasi kita benar-benar
tidak produktif, maka kebutuhan untuk sekali-kali mendapat, mengambil,
menyimpan, atau menukar berubah menjadi dorongan menerima, memeras, menimbun,
atau memasarkan. Kunci untuk kesehatan psikologis ialah kekuatan dari
kecenderungan-kecenderungan produktif. Sangat disayangkan bahwa Fromm tidak
mengatakan kepada kita bagaimana terjadinya perubahan dari yang tidak produktif
ke yang produktif ini. Pada umumnya, perubahan itu bertalian dengan kekuatan
dari orientasi produktif. Semakin besar kekuatan orintasi produktif, maka akan
semakin berhasik juga ia dalam mengubah segi-segi yang lebih diinginkan.
Semakin banyak tingkah laku yang tidak diinginkan ini diubah, maka kepribadian
akan semakin sehat.
C. Ciri-ciri Kepribadian Sehat
Menurut Erich Fromm
Menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi
yang mampu hidup dalam masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan-hubungan
yang manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan tidak saling merusak
atau menyingkirkan satu dengan lainnya. Tujuan hidup seorang pribadi adalah
keberadaan dirinya itu sendiri dan bukan pada apa yang dimiliki, pada apa
kegunaannya atau fungsinya (A man whose goal in life is being, not having and
using). Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat,
2.
Mampu mencintai dan dicintai,
3.
Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
4.
Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat,
5.
Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
6.
Memiliki watak sosial yang produktif.
Sumber
:
Basuki,
Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Schultz,
D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: KANISUS
Feist,
Jess. Gregory, J. (2014). Teori Kepribadian2. Jakarta: Salemba Humanika
Suryatama, S.psikologi
kepribadian. Jakarta: Tiga Bermuda, 1997.
Lindsay,Gardner.
Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian dan
Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar