PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG
A. MENGUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN
Pekerjaan
dinilai sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik
kemajuan rohani maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar
sehingga bisa dengan bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan
tertentu. Dan tujuan yang dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja
menjadi “baik”,, baik disini maksudnya adalah menjadikan pekerja lebih
terpenuhi kebutuhan hidupnya an keluarganya, dan mereka menghindari aktifitas
mereka yang menjadikan mereka “buruk”. Dan disini atasan pun berperan penting dalam mengubah sikap
karyawan mereka agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai kinerja pekerjaan
yang lebih tinggi.
Karyawan
diusahakan supaya menyukai pekerjaan yang ia dapatkan agar dapat menghasilkan
kinerja yang baik. Manajer dalam mengubah sikap karyawan juga harus memiliki
kemampuan yang tepat, misalnya diberi bonus jika bisa menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu. Diberikan reward dan punishment kepada karyawan tersebut, sehingga
memunculkan sikap take and give. Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan tugas pekerjaan.Yang ingin dicapai ialah
nilai-nilai pekerjaan yang dianggap penting oleh individu. Dikatakan
selanjutnya bahwa nilai-nilai harus sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
dasar. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan
hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan motivasi kerja.
Yang
dicari dalam pekerjaan adalah dimana bagian dari sebuah perencanaan besar atau
bahwa pekerjaan itu menuju proses terwujudnya suatu yang besar. Kalian mungkin
berkata bahwa apa yang orang cari pada pekerjaan itu semuanya tergantung pada
kemauan orang itu sendiri dan ada beberapa fakta mengenai ini. Aspek yang
paling memuaskan dalam bekerja seperti keramah tamahan sesama rekan kerja.
Kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pekerjaan, dan
kehormatan yang diterima oleh rekan sepekerjaan. Di lain pihak, aspek yang
paling penting dalam melakukan pekerjaan adalah berkaitan dengan pertumbuhan
pribadi atau aktualisasi diri. Termasuk kesempatan untuk melakukan sesuatu yang
membuat diri sendiri senang melakukannya. Sesuatu yang berharga dan mempelajari
hal yang baru. Aktualisasi ini lebih penting daripada uang.
Pandangan lain yang di
cari dalam pekerjaan :
·
Menafkahi keluarga.
·
Mencari pengalaman.
·
Mengasah keahlian dan keterampilan.
·
Mencari status untuk mengikat seseorang
pada individu lain serta masyarakat.
·
Mencari kesenangan dan arti tersendiri
bagi kehidupan seorang individu.
Survei
membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka
memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya
(Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan
psikologis dan sosial
yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka
tumbuh, mempelajari keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika
perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan
pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya, seorang individu yang
pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau
konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau
mengurangi waktu dan energi yang di habiskan oleh pekerjaan mereka. Kemampuan karena kebutuhan akan
penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972).
B.
PROSES DALAM MEMILIH PEKERJAAN
Seorang
individu membutuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup atau memenuhi kebutuhanya
sehari-hari. Biasanya mereka memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan
keahlian yang mereka miliki. Dalam memilih pekerjaan manusia akan mau dan mampu
untuk bekerja dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi dengan jabatan
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta bila mana ia bisa memenuhi
kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu.
Tahapan yang harus
dijalani oleh seorang calon tenaga kerja, yaitu:
·
Tahap penyerahan surat lamaran.
·
Tahap wawancara awal.
·
Tahap ujian psikotes (wawancara).
·
Tahap penilaian akhir.
·
Tahap pemberitahuan wawancara akhir.
·
Tahap penerimaan.
Proses perkembangan
dalam pemilihan pekerjaan bagi individu dijelaskan oleh Donald Super.
Perkembangan pemilihan karier pekerjaan dibagi menjadi lima tahap, yaitu :
1. Cristalization
Individu berusaha
mencari berbagai bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal
dan nonformal untuk persiapan masa depan hidupnya.
2. Spesification
Individu akan
meneruskan pendidikannya pada jenjang khusus yang sesuai dengan minat-bakatnya.
Masa spesifikasi ini lebih mengarah pada jalur pendidikan yang menjurus pada
taraf professional atau keahlian.
3. Implementation
Individu mulai
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa
sebelumnya, secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang
keahlian atau profesi nya. Misalnya setelah ia lulus dalam pendidikan psikologi
nya ia berprofesi sebagai seorang psikolog.
4. Stabilization
Individu menekuni
bidang profesinya sampai benar-benar ahli di bidangnya sehingga individu dapat
mencapai prestasi puncak. Taraf ini ditandai dengan prestasi individu menduduki
posisi penting, misalnya direktur perusahaan,dsb.
5. Consolidation
Setelah mencapai puncak
karier, individu mulai memikirkan kembali sesuatu yang telah dilakukan selama
ini baik yang berhasil maupun yang gagal.
C.
MEMILIH PEKERJAAN YANG COCOK
Memilih
pekerjaan yang tepat memang perlu proses, bukan hanya disandarkan akan adanya
peluang tapi juga berdasarkan kemampuan dan bakat yang anda miliki. Salah satu
cara untuk memilih pekerjaan yang baik yaitu dengan mencocokan antara pekerjaan
dan kepribadian. Berikut beberapa kepribadian yang bisa menjadi dasar
untuk memilih pekerjaan yang cocok:
1. Konvensional
Memiliki kepribadian yang menyukai dengan aturan, prosedur tetap, jadwal, instruksi ketimbang harus berfikir dengan ide kreatif. Pekerjaan yang tepat untuk pribadi konvensional ini adalah akuntan, aktuaria, inspektur keamanan, keuangan, perencana keuangan, dan penulis teknis.
Memiliki kepribadian yang menyukai dengan aturan, prosedur tetap, jadwal, instruksi ketimbang harus berfikir dengan ide kreatif. Pekerjaan yang tepat untuk pribadi konvensional ini adalah akuntan, aktuaria, inspektur keamanan, keuangan, perencana keuangan, dan penulis teknis.
2. Realistik
Orang yang menyukai hasil akhir, menyukai persoalan dan masalah yang harus dipecahkan. Mereka senang bekerja di luar ruang, bekerja dengan mesin, alat-alat berat, dan perhiasan. Pekerjaan yang baik untuk tipe realistik adalah ahli elektro, ahli nuklir, dokter gigi, dan ahli kunci.
Orang yang menyukai hasil akhir, menyukai persoalan dan masalah yang harus dipecahkan. Mereka senang bekerja di luar ruang, bekerja dengan mesin, alat-alat berat, dan perhiasan. Pekerjaan yang baik untuk tipe realistik adalah ahli elektro, ahli nuklir, dokter gigi, dan ahli kunci.
3. Sosialis
Orang yang senang dengan kegiatan sosial membantu penderitaan orang banyak. Mereka pandai berkomunikasi, bekerjasama dengan team dan merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Pekerjaan bagus adalah pelatih pribadi, psikolog sekolah, bimbingan siswa, guru, relawan dan motivator.
Orang yang senang dengan kegiatan sosial membantu penderitaan orang banyak. Mereka pandai berkomunikasi, bekerjasama dengan team dan merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Pekerjaan bagus adalah pelatih pribadi, psikolog sekolah, bimbingan siswa, guru, relawan dan motivator.
4. Penyelidik
Orang yang senang bekerja sendiri, menyelidiki sesuatu, menggunakan logika, menyelesaikan masalah dan misteri, menyatukan masalah yang tercerai, presisi, dan ilmu pasti. Profesi yang tepat yaitu analis sistem komputer, optometris, profesor ilmu alam, insinyur piranti lunak, dan pelaku statistik.
Orang yang senang bekerja sendiri, menyelidiki sesuatu, menggunakan logika, menyelesaikan masalah dan misteri, menyatukan masalah yang tercerai, presisi, dan ilmu pasti. Profesi yang tepat yaitu analis sistem komputer, optometris, profesor ilmu alam, insinyur piranti lunak, dan pelaku statistik.
5. Wirausahawan
Orang yang pandai melihat peluang dan berani mengubahnya untuk suatu keuntungan. Pribadi wirausaha selalu action apabila melihat peluang dan merekapun memiliki kemampuan memimpin dan mengorganisir sumberdaya. Pekerjaan yang cocok adalah agen sales di advertising, pekerja finansial, analisis manajemen, direktur program, sales manager dan pastinya membuat usaha sukses sendiri.
Orang yang pandai melihat peluang dan berani mengubahnya untuk suatu keuntungan. Pribadi wirausaha selalu action apabila melihat peluang dan merekapun memiliki kemampuan memimpin dan mengorganisir sumberdaya. Pekerjaan yang cocok adalah agen sales di advertising, pekerja finansial, analisis manajemen, direktur program, sales manager dan pastinya membuat usaha sukses sendiri.
6. Intelektual/ investigative
Orang yang memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik. Ciri-cirinya yaitu memiliki kecenderungan untuk merenungkan daripada mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi pada tugas, tidak sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang bersifat kabur, memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatannya bersifat intraseptif. Pekerjaan yang cocok adalah ahli fisika, ahli biologi, ahli kimia, antropologi, ahli matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lainnya yang sejenis.
Orang yang memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik. Ciri-cirinya yaitu memiliki kecenderungan untuk merenungkan daripada mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi pada tugas, tidak sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang bersifat kabur, memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatannya bersifat intraseptif. Pekerjaan yang cocok adalah ahli fisika, ahli biologi, ahli kimia, antropologi, ahli matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lainnya yang sejenis.
REFERENSI:
Munandar, Ashar Sunyoto. 2014. Psikologi
Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Perilaku Dan Manajemen
Organisasi. Penerbit : Erlangga. Jakarta
Dewi, Kartika Sari.
(2012). Buku Ajar: Kesehatan Mental. Semarang: UPT UNDIP
Press.
Komentar
Posting Komentar